Jumat, 25 November 2011

Shympony Cinta Dua Dunia


SYMPHONY CINTA DUA DUNIA
                Jutaan kata bisa kau rangkai tuk ungkapkan kerinduanmu..
                Ribuan kali kau panjatkan doa tuk kabulkan inginmu..
                Seribu angsa mampu kau cipta tuk kabulkan satu pintamu..
                Ratusan lagu kau lantunkan tuk damaikan jiwamu..
                Puluhan purnama kau biarkan berlalu..
                Belasan tahun habiskan waktumu tuk menunggu..
                Satu hari yang selalu jadi impimu..
Saat langit tak lagi jadi batasan jarak kita, saat logika tak lagi jadi batasan rasa kita, dan saat tak ada batas yang harus membuat kita berbeda.”
Andai hari itu tak pernah datang...
(Sedang Apa & Dimana-Sammy S )

***
                Kami adalah para Elf yang terbuang. Diutus turun ke bumi untuk mengutuk umat manusia. Tidak semuanya. Hanya bagi mereka yang ingin menandingi kesempurnaan para Elf, manusia yang serakah akan kesempurnaan dan terlalu sombong pada diri sendiri..manusia yang selalu memberi harapan palsu, semunya pantas untuk dimusnahkan.
(Fire-Camp Rock II)
***
                Tapi... ada satu hal yang tak bisa dipungkiri,
Mereka memiliki Sesuatu yang tidak dimiliki para Elf... sesuatu yang begitu tulus yang terpancar dari mata manusia-manusia itu.. kehangatan yang terasa saat menjabat tangan mereka.. kedamaian yang terpancar dari setiap lengkung senyum mereka.
Sesuatu yang begitu sulit dijelaskan..  kenyataan yang terasa seperti ilusi.. satu rasa yang membuat kami lupa..
Rasa ini.. Apakah ini yang mereka sebut CINTA?
Rasa yang mungkin bisa membuat perbedaan itu hilang untuk sesaat. (More than Words )
***
                Senja saat itu terlalu cepat berlalu..memaksa purnama untuk menghantarkan Tn.Dark-petua Elf ke hadapan kami. (saund effect : petir)
Tn.Dark : “Saatnya hampir tiba anak-anakku. Saat penghancuran bagi manusia-manusia itu sebentar lagi akan tiba.” (Tertawa) “Dua hari lagi, kalian akan pulang kerumah, rumah bagi para Elf. Para tetua Elf akan senang melihat kalian.”
Elf(Maxsi): “apa yang kami lakukan agar kami dapat kembali ke rumah? Bukankah kami ini sudah dibuang?”
Tn.Dark : “hahaha.. penghancuran itulah yang akan membawa kalian pulang kerumah.”
Elf(Moon): “Ayah, apa maksudmu? Menghancurkan manusia-manusia? Apa masudmu teman-teman kami?
Tn.Dark: (tertawa kecil). “Anakku..” (mengelus kepala Moon) “Kematian dan kekecewaan manusia-manusia yang kau sebut teman itulah jalanmu untuk pulang kerumah.”
Elf(Voohs): “Apa tidak ada cara lain? Apa harus membunuh mereka? Mengapa?Apa salah manusia-manusia itu?”
Tn.Dark: (kesal)Kalian tidak mau?Apa kalian ingin bilang, kalau kalian sudah jatuh hati pada manusia yang akan kalian musnahkan itu?! Manusia yang begitu serakah pada kesempurnaan dan membandingkan diri dengan para Elf! Tidakkah kalian pikir, Kesombongan seperti apa yang membuat mereka mampu menyamai kita?! Ini adalah penghinaan terbesar!Mereka yang selalu memberi harapan palsu! Yang terlalu naif dengan Cinta?!Bahkan kematian mereka pun belum cukup. Mereka harus musnah dalam 2 hari!” (pergi)
***
Elf(Moon): Apa yang harus kita lakukan?”
Elf(Voohs): “Membunuh mereka.”
Elf(Maxsi): “Hey!Apa kau yakin dengan perkataanmu itu? Tidakkah kau juga mencintai manusia itu?”
Elf(Moon): “Beginikah cara Elf terhormat sepertimu membalas rasa cinta? Rasa yang sangat mulia. Beginikah Voohs?(menatap mata Voohs)
Elf(Voohs): “Apa Elf pernah diajarkan untuk saling menghargai? Cinta? Pantaskah manusia dicintai?” (membalikkan badannya) “Berkacalah. Apa kau lupa siapa kita?” (beranjak pergi)
Elf(Moon): “Apa maksudmu? Kau yang harusnya berkaca! Apa kau tak merasa menyakiti perasaan orang yang kau cintai? Apa semua ini hanya ilusi bagimu? Semudah itukah kau akan membunuhnya?”
Elf(Voohs): (berhenti) “Kuharap ini hanya ilusi. Lebih baik membunuhnya sekarang sebelum terlalu banyak kenangan yang tercipta. Kupikir akan menyakitkan jika melihat mereka mati perlahan, menua, sakit dan mati mengenaskan. Sedang kita? Masih terlalu abadi untuk merasakan apa itu kematian.” (pergi )
Elf(Maxsi): “Mungkin Voohs benar.” (pergi)
                (Moon) Jantungku seakan berhenti. Voosh benar. Tapi aku juga benar. Kuharap ini juga ilusi. Terlalu sulit untuk kuterima… membunuhnya, atau membiarkannya mati perlahan..tanpa satupun cinta yang akan selalu nyata. Tidakkah ada pilihan lain selain kematian? Sejauh inikah perbedaan Elf dan Manusia? (when you say you love me-Johs Groban)
***
                Dua Hari berlalu begitu cepat..
Voohs duduk diam. Digenggamnya sebuah pisau. Terus diperhatikannya Sun(manusia) yang dicintainya tertawa dan melambai dari kejauhan padanya. Dibiarkannya Sun menghampirinya-memberinya waktu untuk mengenang tawa itu sekali lagi.
Tn.Dark melihat dari kejauhan..tersenyum jahat dan penuh kemenangan.
                Sun datang menghampiri Voohs. Voosh ragu dan hendak pergi. Tn.Dark yang melihat keraguan itu menghampiri Voohs. (saund effect: petir)
Tn.Dark: “Voohs! Apa yang kau ragukan? Selesaikan sekarang! Sekarang!
Sun: “Ada apa ini Voosh?” (terkejut dan melihat Voohs) (Aku harus Jujur-Krispatih)
Voosh langsung menusuk perut Sun & Sun pun meninggal.
Tn.Dark: (tersenyum puas) “Bagus Voohs. Sekarang kau bisa kembali pulang.”
Voohs membuang pisaunya dan menggendong Sun lalu membawanya pergi dari hadapan Tn.Dark dengan tatapan kemarahan & kehancuran yang sangat dalam.
Tn.Dark: (memungut pisau itu sambil tertawa kecil) “Kehancuran sudah dimulai.”
***
Maxsi dan Fanny duduk berjauhan. Sesekali memandang dengan harap yang tak pasti.
Petir menyambar, Tn.Dark pun datang
Tn.Dark: “Apa yang kau tunggu lagi Maxsi? Bunuh dia sekarang.”
Fanny terperanjat, berdiri dan menjauh perlahan dari Maxsi.
Elf(Maxsi): “Tidak.(mendekati Fanny,mencoba melindunginya)
Tn.Dark: (menyodorkan pisau)”Ini..bunuh dia sekarang. Apa kau tak ingin menyusul Voohs?”
Elf(Maxsi): “Apa?! Kau ini benar-benar!” (mengepal tangannya dan marah saat tau apa yang sudah terjadi pada Voohs)
Tn.Dark: “Kalau kau menolak, aku yang akan melakukannya.” (ekspresi mengancam)
Elf(Maxsi): (menunduk pasrah & melepas tangan Fanny, menatap Tn.Dark penuh kebencian) “Coba saja kalau kau berani.”
Tn.Dark: (terlihat sedikit takut) “Kau manusia..kali ini kau kulepaskan. Tapi lihat, apapun yang kalian lakukan, kalian tak akan pernah bahagia!” (pergi)
Elf(Maxsi): “Pergilah..”
Maxsi dan Fanny hanya saling bertatapan, perlahan menjauh dan menghilang.
Di taman.. Rain menghampiri Moon yang duduk sendiri.
Elf(Moon): “Apa yang harus kulakukan lagi? Pergilah.. biarkan aku yang menanggung segalanya. Kau pergilah. Bersembunyilah diduniamu ini, sebelum ayahku menemukanmu.”
Rain: “Tak bisakah kau ikut denganku? (A whole New World)
Petir menghantarkan Tn.Dark..
(Close to you-Karen Mok)
Tn.Dark: “Moon anakku, bunuh dia! Sekarang! Sekarang!” (menodongkan pisaunya)
Elf(Moon): (mengambil pisau itu lalu melemparkannya) “Tidak Ayah! Bunuh aku juga, kalau memang harus membunuhnya.. (menggenggam tangan Rain)
Tn.Dark: “Apa kau bilang?! Apa kau tak mau menyusul Voohs dan Maxsi  pulang?”
Elf(Moon): (terdiam, memandang tak percaya)
Rain: “Biarkan kami tetap bersama” (menggenggam tangan Moon makin erat)
Elf(Moon): “Ya! Apapun yang Ayah katakan, kami akan tetap bersama!”
Tn.Dark: “Kau! (petir menyambar) baiklah! Hiduplah dengan ilusi cinta kalian. (mengarahkan tangannya-memberi batas) (petir sahut-menyahut dan hujan pun turun) Inilah batas yang tak akan pernah kalian lewati. Dengan cinta sebesar apapun, Elf dan manusia tak akan pernah menyatu!”  (pergi)
***
                Waktu terlalu lama berlalu…
Terlalu lama.. untuk ku hanya menatap matamu, tersenyum dengan harap yang tak pasti, berangan kubisa genggam tangan itu tuk sesaat saja-peluk erat tubuh itu tuk sedetik saja..
Hanya inikah yang dapat kulakukan? Memendangimu, tersenyum seakan semuanya baik..dan melihatmu perlahan melemah
                Inikah Cinta yang begitu menyesakkan?
Batas inikah yang terlalu membuatku tak berdaya.. hanya dapat melihat kepergianmu perlahan-lahan
Melihatmu selalu berkata kau mencintaiku hanya menjadi rajam bagiku
                Tak bisakah batas ini hancur? Tak bisakah?! Tak bisakah batas ini hancur?!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
(Rain berjalan dengan tubuhnya yang hamper tak memiliki daya lagi. Menghanpiri Moon, meletakkan kedua telapak tangannya-menyentuh telapak tangan Moon… berbisik ‘Jangan menyesal karna mencintaiku..karna aku tak akan pernah menyesal pernah dan akan selalu mencintaimu’ lalu mati.)
Elf(Moon): “Raiiiiiinnn!!!” (berteriak)(hujan turun dengan lebatnya disertai petir dan angin kencang)
(Rapuh-Agnez Monica)
***
                Kini..
tak ada jutaan kata yang mampu ungkapkan kerinduanku
tak ada ribuan doa yang bisa dipanjatkan tuk dikabulkan
tak perlu lagi seribu angsa itu
bahkan ratusan lagu yang pernah kau nyayikan..puluhan purnama yang pernah kau abaikan..dan juga belasan tahunmu itu..
semuannya tak lagi bermakna
karna satu hari yang kau selalu tunggu itu..tak akan pernah datang..tak akan pernah…
                Batas waktu ini sudahlah cukup buatku mengerti..
                Cinta kita bagaikan sebuah Symphony, ya.. Symphony Cinta Dua Dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar